Posts

Showing posts from October, 2015

Wiro Sableng #163 : Cinta Tiga Ratu

Image
WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : SI CANTIK GILA DARI GUNUNG GEDE DI BAWAH badai dahsyat yang melanda kawasan laut utara Datuk Api Batu Neraka, salah seorang tokoh silat kepercayaan Ratu Laut Utara sampai di selatan Pulau Karimunjawa. Dia datang bersama Ning Kameswari, seorang gadis cantik yang merupakan pembantu Ratu Laut Utara sekaligus kekasih gelap sang Datuk. Mereka sengaja mencari bagian pantai yang agak ketinggian agar dapat melihat jelas keadaan di sekitarnya. Walau badai membuncah dan matahari belum muncul di ufuk timur namun terpisah sekitar dua puluh langkah di hadapannya sang Datuk dapat melihat dua orang berada di tepi pasir, di bagian pantai yang dangkal. "Dua orang itu, kau mungkin tidak kenal mereka. Tapi aku tahu mereka adalah Bujang Gila Tapak Sakti dan Bidadari Angin Timur" kata Datuk Api Batu Neraka pada Kameswari. Orang tua bersorban dan berjubah putih Ini mempunyai mulut lebar mulai dari bawah kuping k

Bakat vs Usaha

Image
“Potensi yang tidak diledakkan akan tetap menjadi potensi saja, tidak akan terwujud sebagai kemampuan untuk melakukan tindakan.” Saya sering mendapatkan keluhan dari mahasiswa maupun peserta training bahwa mereka merasa tidak berbakat memimpin. Dalam kesempatan lain mereka menyampaikan lagi bahwa mereka tidak berbakat seni, olah raga, menulis, dan sederetan alasan lainnya untuk menjustifikasi bahwa mereka tidak mampu melakukan hal tertentu karena mereka tidak berbakat. Kata “tidak berbakat” nampaknya menjadi kambing hitam yang paling mudah. “Jangan salahkan aku kalau aku tidak mampu melakukan hal tertentu karena aku tidak berbakat” demikian kurang lebih pesan yang terkandung dalam pernyataan mereka. Namun pada saat saya tanyakan kepada yang merasa “tidak berbakat” mengenai sudah seberapa jauh mereka belajar, berlatih dan mencoba, mereka mulai mencari-cari alasan berikutnya. Mereka katakan bahwa walaupun belum mencobanya tetapi mereka tahu dan bisa merasakan kalau mereka tidak berbak

Kebiasaan

Image
Suatu hari ketika saya dalam bus hendak berangkat ke kantor, tanpa sengaja mendengar percakapan seorang yang duduk di samping saya melalui telepon selulernya (tentu ini bukan perbuatan sopan mendengar pembicaraan orang yang tidak ada hubungannya dengan saya) dengan nada sedikit tinggi dia berkata “Itu sudah kebiasaan, tidak bisa dirubah. Jadi terima saja apa adanya!” Saya sedikit kaget lalu melirik ke arah dia. Seorang gadis cantik, dari raut wajahnya jelas terlihat dia sedang marah dan menahan emosi. Wajahnya tegang dan bola matanya sedikit membesar, tangan kirinya menggenggam erat handphone yang menempel ditelinga. Sebenarnya siapa yang peduli dengan ucapannya. Tidak ada yang istimewa, semua orang juga boleh berkata begitu. Tapi entah mengapa pikiran saya menangkap sesuatu yang tidak nyaman dan seperti ada sesuatu yang mengganjal dihati. Di sepanjang perjalanan pikiran saya terus terusik, digelitik oleh ucapannya itu, dan bertanya-tanya dalam hati “Apa iya, kebiasaan itu tidak bisa

Usaha dan Doaku

Image
Perkenalkan, namaku Tuti Febrina. Aku biasa dipanggil temanku dengan sebutan “TUJIL” yang singkatan dari tukang jilat. Eits, tapi jangan negatif dulu broh tentang singkatan ini. Haha.. jadi begini, dulu waktu masih umur 5 tahunan, aku suka banget jilatin sendok bekas masakannya ibu, aneh memang tapi itulah kebiasaanku waktu kecil. Sehingga ayahku memanggil aku ‘TUJIL” tukang jilat. Nah itu sekilas sejarah nama panggilanku.. Aku adalah anak kembar, dan punya satu kakak cewek (yang kata mama sih dia pelit, perhitungan gitu hihi). Kembaran aku itu cowok, dia orangnya plin plan dan rada nyebelin. Aku lahir di keluarga yang bisa dibilang golongan tidak mampu, kami tinggal di rumah kontrakan yang sudah tua, kira kira sudah 18 tahunan kami huni. Inilah alasanku mengapa aku memilih untuk bekerja daripada harus kuliah setelah tamat Sekolah ini yah.. karena melihat kondisi keuangan keluargaku yang tak memungkinkan. Aku mempunyai motivasi terbesar untuk membahagiakan orangtuaku. Memang sebelu

Absurdity

Image
Nama gue Abigail. Sebut saja Bi atau Abi atau Abigail. Gue adalah seorang pemimpi yang gak tau kapan harus berhenti bermimpi. Semua orang tau, bumi itu bulat, tidak berujung dan tidak ada titik yang mengakhirinya. Sama seperti mimpi, tidak akan berakhir dan akan terus berputar pada porosnya di dalam otak setiap manusia. Karena mimpi adalah kenyataan yang tertunda, kita hanya perlu mempercayainya. Nyokap-Bokap gue lagi di Hollywood. Gue hidup dan tumbuh bareng sepupu idiot gue, namanya Faro. Kita berdua tinggal sama Nenek dan Kakek. Faro keluar dari perut tiga hari setelah gue merengek untuk pertama kalinya. Tidak ada yang istimewa dari makhluk pribumi satu ini, dia menyebut dirinya sampah kulit pisang yang di injek terus bikin jatoh. Terlupakan, namun menjebak. Hidupnya terlalu angker untuk diperbincangkan dan di kupas secara tajam setajam silet. Mistis. Suatu hari di pagi Jumat pada acara Kultum, gue baris di belakang. Di samping kiri gue berdirilah sehelai tulang, setumpuk daging y

Membuka Kunci Kekuatan Perbaikan Diri

Image
“Setiap perubahan, meskipun untuk menuju hal yang lebih baik, selalu diiringi oleh keberatan dan kegelisahan.” Arnold Bennett (1867-1931), pujangga dan novelis asal Inggris Pengalaman pahit menjadi bagian yang tak dapat terpisahkan dalam kehidupan kita, misalnya tidak dihargai, dilecehkan, difitnah, disakiti, gagal, dan lain sebagainya. Namun pengalaman terpahit sekalipun dapat menjadi titik tolak mencapai puncak kejayaan dan kebahagiaan jika kita memiliki kekuatan memperbaiki diri terus menerus. Alangkah besar keuntungan yang dapat kita peroleh jika kita mampu membuka kunci kekuatan tersebut. Salah satu manfaat jika kita selalu memperbaiki diri adalah mampu mengantisipasi kejadian buruk menimpa kita. Bukankah lebih menguntungkan seandainya kita terus mencoba mengurangi kebiasaan makan berlebih sebelum obesitas, berhenti merokok sebelum terserang sakit stroke, atau kebiasaan buruk lainnya sebelum sakit, dibenci orang dan bangkrut? Dengan terus memperbaiki diri, keadaan kita sudah si

Sebuah Inspirasi dari Sosok Artis Hollywood Ternama, Sandra Bullock

Image
“Tidak ada salahnya memiliki dan membeli apa saja. Tetapi lebih baik kita memiliki hati untuk memastikan kita tak kehilangan hal-hal yang tidak dapat dibeli dengan uang.” George Horace Lorimer Tulisan ini terinspirasi oleh Sandra Bullock, artis Hollywood penerima Golden Globe Award for the best Actress 2009 & The Best Actress at the Screen Actors Guild (SAG) 2009. Kekaguman saya pada Sandra Bullock bukan hanya karena prestasinya sebagai artis top Hollywood. Saya kagum pada empati atau kepeduliannya yang begitu besar terhadap sesama. Saya mendengar Sandra Bullock telah menyumbangkan 1 juta USD melalui American Red Cross untuk korban tragedi 911 tahun 2001. Ia juga langsung membagi hartanya sebesar 1 juta USD untuk korban gempa bumi dan tsunami (2004). Terbaru saya mendengar bintang The Blind Side (2009) itu memberikan dana sebesar 1 juta USD untuk para korban gempa di Haiti melalui yayasan Doctors Without Borders yang berpusat di ibu kota Haiti, Port Au Prince. Ketulusan dan emp